Konsep dasar Pembagian Manusia, Memahami dua Jenis Manusia Secara Umum, Memahami Pembagian Manusia Menurut Al Qur'an
Dia-lah yang menciptakan kamu, maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang beriman. Dan Alloh Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Qs. At Taghabun: 2)
Inilah konsep dasar yang seharusnya dipahami oleh seorang psikolog, seorang motivator, dan harus dipahami oleh semua manusia bahwa manusia itu terbagi menjadi dua yaitu MUKMIN dan KAFIR. Hal ini tidak bisa diganggu gugat, bahwa manusia memang terbagi menjadi dua, tidak ada pertengahanya (kalau bukan mukmin, pasti kafir).
![]() |
Konsep Dasar Pembagian Manusia |
Di Akhirat itu hanya ada dua, yaitu surga dan neraka, tidak ada pertengahanya.. begitu juga manusia terbagi menjadi dua mukmin dan kafir. Dari ayat di atas, kita mendapatkan banyak pelajaran yaitu tentang memahami bahwa seseorang itu tidak dapat sekaligus menjadi mukmin dan kafir secara bersamaan. Keduanya saling menghapus, atau seperti dua sisi mata uang. Dari Pembagian Mukmin dan Kafir ini, maka kita mendapatkan banyak Turunanya...
![]() |
Konsep Dasar Pembagian Manusia |
Mukmin dimasukkan ke Surga, Kafir dimasukkan ke Neraka; Mukmin mendapatkan kabar gembira dengan kenikmatan, Kafir mendapatkan kabar buruk dengan siksa yang pedih. Orang Mukmin pastilah berpegang teguh pada din islam, Orang Kafir pastilah berpegang teguh pada din selain Islam (kesyirikan).
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. (Qs. Al Hajj: 19)
Dengan memahami konsep dasar pembagian ini, maka kita telah mengetahui bahwa seseorang pasti terbagi menjadi dua tersebut. Di Dunia, itu hanya ada dua ajaran yaitu ajaran Islam, dan ajaran syirik. Tidak ada ajaran pertengahan, tidak ada ajaran islam moderat, yang sering dilontarkan oleh "cendikiawan muslim" gadungan. Kalau bukan islam, pastilah syirik; Kalau bukan mukmin pastilah kafir; Kalau bukan Hukum Alloh, Pasti Hukum Thoghut; Kalaulah bukan ideologi islam, pastilah ideologi syirik; Kalaulah bukan ajaran islam, pasti ajaran syirik; Kalau taat kepada Hukum Alloh itulah sifat orang beriman, maka taat kepada hukum Thoghut maka itulah sifat orang kafir. Keduanya saling bertolak belakang. Kalaulah seseorang menolak kepada Hukum Alloh, maka dia bukan orang beriman.. karena orang beriman adalah orang yang taat kepada hukum Alloh.
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka shaleh (yang berseru): "Beribadahlah Allah". Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan (mukmin dan kafir) yang bermusuhan. (Qs. An Naml: 45)
Dua golongan ini pun tidak diam begitu saja, tidak bisa berdamai satu sama lain.. Melainkan mereka selalu bermusuhan. Mereka berdua tidak bisa hidup bermesraan selama, yang satunya menolak apa yang diajarkan yang lainya. Kalau orang beriman menyeru Beribadahlah kepada Alloh, maka orang kafir menyeru Beribadahlah kepada Thoghut. Kalau orang beriman menyeru taatlah kepada Hukum Alloh, maka orang kafir akan menyeru untuk taat kepada Hukum.
Comments
Post a comment