Ketika kru ihahibban berjalan-jalan ke Desa Bono Tulungagung, kru menemukan sebuah bangunan lawas (kuno) yang kondisinya tidak begitu bagus untuk diperhatikan... bangunan apakah itu?? begitu kata di dalam hati.. Akhirnya kru pun bertanya kepada salah seorang yang sedang mencari rumput.. beliau sudah tua.. sekitar 80 tahunan.. Mungkin bapak ini yang mengetahui apa dulunya bangunan itu??
![]() |
DAM Cluwok, Tulungagung Jawa Timur |
Dulunya, daerah dekat DAM Cluwok adalah daerah rawa-rawa. Daerah itu sebelah Dam Cluwok merupakan suatu cekungan, jadi air hujan yang turun ke cekungan ini akhirnya membentuk rawa yang luas dan lumayan dalam. Warga sekitar sering menggunakannya untuk berenang. Keberadaan Dam ini berfungsi untuk mengelola kemana air dari rawa di alirkan. Nama Cluwok itu berasal dari kondisinya yang membentuk cekungan (cluwok) sehingga terkenal dengan genangan air yang membentuk rawa pada saat terjadi hujan.
DAM Cluwok ini dulunya bangunan yang elok, kabarnya merupakan bangunan pada zaman belanda, dan banyak besi-besi khas dam yang menghiasinya. Layaknya tempat yang asyik untuk dikunjungi, tak pelak lagi kalau dam ini pernah menyimpan suatu memori akan kunjungan seseorang ke DAM ini dan menikmati keindahan proses pengelolaan aliran airnya.
Sekarang besi itu menghilang, kemanakah?? setelah saya tanya.. ternyata besi itu sudah diambil oleh DINAS Pengairan Tulungagung.. karena DAM Cluwok sudah tidak berfungsi lagi. Kini hanya tinggal puing-puingnya saja yang tersisa.. bersama kotoran Sapi, DAM ini semakin terlupakan keberadaanya. Iya.. daerah sekitar kini digunakan untuk memelihara sapi. Dan DAM pun digunakan untuk menumpuk sisa-sisa batang padi yang mengering.
Kalau anda masih belum tahu dimana lokasi dam cluwok, Klik DISINI untuk mengetahui lokasinya...
![]() |
DAM Cluwok Tulungagung |
Klik juga lokasi Jembatan Kembar Cluwok, DISINI
![]() |
Jembatan Kembar Cluwok |
Di daerah Jembatan ini, kru ibnuhaya sempat mewawancarai warga sekitar yaitu bapak pencari rumput yang sudah tua.. yaitu berumur sekitar 80 tahu. Bapak ini tampak sehat, bahkan pada umur segitu masih mampu untuk mencari rumput.
Baca Juga:
Jembatan Gantung Tulungagung
Baca Juga:
Jembatan Gantung Tulungagung
Comments
Post a comment