Saya sedikit berbagi kepada kalian tentang Manajemen Keuangan II yang pernah saya enyam pelajaranya ketika berada di bangku kuliah.. Perusahaan dengan sistem yang sederhana dan belum mengendus kegiatan pinjam-meminjam uang, ataupun kegiatan keuangan dari luar, belum menggunakan saham dan securitas sebagai alat untuk mendapatkan modal yang berasal dari investor yang membeli sahamnya pada pasar primer, belum menggunakan merger, konsolidasi, atau akuisisi .. maka perusahaan tersebut akan hanya mempunyai risiko bisnis.. yaitu risiko yang berada di dalam operasional perusahaan saja.. Dalam kasus lain Risiko Bisnis ini akan disebut dengan Risiko Spesifik / Risiko Unsistematik.
![]() |
contoh saja: ini adalah produk sosro |
Produk di atas tentu dihasilkan dengan sebelumnya memperitungkan tentang biayanya,
#tentang operasional produksinya,
#tentang pekerjanya
#tentang branding yang akan dilakukan,
#tentang promosi yang akan ditampilkan di papan Reklame,
#tentang promosi yang akan ditampilkan di papan Reklame,
#tentang dimana letak promosinya,
#tentang segmentasi pasarnya,
#tentang segmentasi pasarnya,
#tentang pesaingnya... (contoh pesaing Joy Tea: Teh Pucuk Harum, Teh Nu Green Tea, Zeas Tea dll.)
Sehingga dapat disimpulkan fungsi yang digunakan oleh perusahaan dalam mengembangkan sebuah produk baru maka perusahaan akan mengahadapai yang namanya permasalahan
#manajemen keuangan,
#manajemen pemasaran,
#manajemen sumberdaya manusia,
#manajemen pemasaran.
Dan ini akan Di dalam Manajemen tersebut dalam tiap tiap departemenya akan menghadapi yang namanya Risiko.
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, bahwa sebuah Manajemen Perusahaan akan menghadapi yang namanya Risiko dan Pendapatan yang berupa Return hasil investasi yang dilakukan.
![]() |
Iklan Sosro |
Bagaimana mereka mempertahankan posisi produknya ketika kelak perusahaan lainya secara frontal menggelar promosi besar-besaran. Semua itu diperhitungkan oleh perusahaan dalam mempertahankan sebuah produk. Ketika perusahaan tersebut menggunakan langkah lain dalam pembiayaan produksinya.. maka Perusahaan tersebut akan mempunyai Risiko lagi...yaitu Risiko Finansial. Kenapa demikian... karena saat perusahaan menggunakan jalanya untuk menggunakan utang dari luar, maka dia akan berhadapan dengan kondisi pasar yang berubah-ubah sesuai kaidah-kaidah risiko finansial. Nah ketika perusahaan menghadapi risiko yang menjangkiti Sistem Kerja perusahaan... Begitu banyak langkah yang dilakukan oleh perusahaan.
![]() |
Perusahaan Pos akan go public tahun 2013, ketika itu perusahaan pos akan menghadapi risiko pasar yang akan berdampak pada kondisi keuangan perusahaan. |
Ada yang Namanya Merger, Akuisisi, Konsolidasi,,,, ada pula yang menerapkan debt yaitu dengan menggulirkan obligasi dan long term debt. Perusahaan mulai menemukan kondisi untuk mengatur struktur modalnya. Bagaimana Keberadaan Debt terhadap Ekuitas perusahaan. Nah masalah semakin bertambah kompleks... Masalah semakin bertambah banyak, banyaknya ketergantungan terhadap hal yang lain di luar perusahaan membuat perusahaan selalu menghadapi kondisi Uncertainty (ketidak pastian). Kenapa demikian?? Karena perusahaan mulai menggantungkan kondisi keuangan, struktur modal dari pihal luar. Itu yang terjadi....
Dalam Prakteknya memang semakin banyak perusahaan yang menyukai Debt.. (Utang) Kenapa?? karena debt dapat digunakan sebgai pengungkit bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Taruh saja... kita yang awalnya tidak punya uang sama sekali,,, tetapi kita bisa mendapatkan mobil dalam waktu sehari.. dengan cara apa??? salah satunya dengan cara hutang... Hutang menjadi semakin kompleks lagi ketika dia berada di kalangan orang kapitalis..
Di Negara Kapitalis.. Kesenjanga antara si miskin dan si kaya semakin menjadi,,, tidak ada subsidi di negara kapitalis.. Negara memperkenankan warganya untuk utang sebanyak-banyaknya,,, karena merupakan pengungkit yang baik bagi perusahaan kecil,, perusahaan yang ingin berkembang. Suku bunga di negara Kapitalis pun sangat rendah.. sehingga mereka menjadi semakin yakin untuk berinvestasi dalam menjaga likuiditas keuangan.
Comments
Post a comment